Pages

30 October, 2025

[Review buku] Dallergut 2: Toko penjual mimpi




Judul: Dallergut 2 - Toko penjual mimpi
Penulis: Lee Miye
Penerbit: baca
Dimensi: 308 hal, cetakan III Juli 2023
ISBN: 9786026486738

Seorang tamu menyampaikan keluhan tingkat tiga melalui Pusat Pelayanan Publik tentang mimpinya yang direnggut. Penny yang sudah setahun bekerja dan diberikan akses komuter ke kawasan perkantoran diminta Dallergut untuk menyelesaikan keluhan pelanggan tetap 792 tersebut. Sembari memikirkan solusi, Penny menambah wawasan tiap hari dengan membaca koran terutama "Tafsir Mimpi". Ia juga memerhatikan karakteristik karya tiap produser yang memiliki kelebihan di satu indra serta perjalanan komuter yang melewati penatu Noctilucca. Pengamatannya membuat ia lebih peka dan cepat tanggap terhadap masalah pelanggan. Berhasilkah Penny menyelesaikan keluhan dan mempertahankan pelanggan tetap?

Buku kedua ini menarik menjelang tengah ke ending. Di awal, sebab membangun konteks, jujur saja agak membosankan sehingga membuat saya agak bosan dan lambat dalam membacanya. Namun setelah orientasinya kokoh, semua mulai terjalin dan menjawab keterhubungan kisah/tokoh/tempat yang akhirnya membuat hati hangat. Sensasi fantasinya menarik terutama bagian Noctiluca dan after tastenya seperti diajak berdialog ke diri sendiri tentang mimpi dan hidup yang sedang dijalani. Saya paling suka kisah tamu nomor 330, perempuan yang berhasil menjalani hidupnya namun sempat merasa lelah dan kehilangan arah.

Cocok dibaca bagi yang suka fantasi dan novel heartwarming tentang mimpi.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #dallergut2 #tokopenjualmimpi #leemiye #metamorfillah #fiksi

27 October, 2025

[Review buku] Sihir perempuan



Judul: Sihir perempuan
Penulis: Intan Paramaditha
Penerbit: GPU
Dimensi: 158 hal, cetakan pertama April 2017, edisi digital RBK
ISBN: 9786020346304

Ada 11 kisah tentang perempuan yang tak patuh. Sebagian mitos, sebagian dongeng, sebagian mengandung horor. Dua favorit saya yaitu "Perempuan buta tanpa ibu jari" yang berkisah dari sudut pandang saudari tiri Cinderela serta kenyataan pahit yang tak seperti dongeng, melainkan kenyataan realistis dalam tuntutan nyata seorang raja pada ratu. Cukup satir, menarik, dan membuat perspektif baru bagi saya. Kedua adalah "Mak Ipah dan bunga-bunga" yang cukup thriller dan memiliki twist menegangkan tapi juga sedih. Membuat saya terngiang frasa "pagar makan tanaman" dalam bentuk horornya.

Sisanya menarik secara cerita tapi tidak membekas seperti kedua cerpen yang saya suka. Bahkan ada beberapa yang tak saya pahami apa makna dan tujuan penulisannya. Meski begitu buku ini cocok untuk hiburan baca sekali duduk.
 
Cocok dibaca bagi yang suka isu feminisme dibalut kisah horor/mitos tentang perempuan yang tak patuh.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #sihirperempuan #intanparamaditha #metamorfillah #fiksi #jagoankomplek_oktober

26 October, 2025

[Review buku] Dear, Hyun Nam



Judul: Dear, Hyun Nam
Penulis: Cho Nam Joo, dkk
Penerbit: Bhuana Sastra
Dimensi: 7 bab (epub), cetakan pertama 2022, edisi digital RBK
ISBN: 9786230408014

Terdiri dari 7 cerpen dengan 7 penulis wanita membawakan kisah dengan tokoh utama wanita. Ada tiga kisah yang mudah dicerna dan mungkin relevan dengan pembaca menurut saya. Pertama, potret hubungan toxic/cowok red flag dan akhirnya tokoh wanita sadar ia bisa memilih pergi dan berdaya didetailkan dalam cerpen "Dear, Hyun Nam". Kedua, isu patriarki yang tergambar detail dari hubungan keluarga serta ibu dan anak perempuan sulung di Korea Selatan dalam cerpen "Kedamaianmu". Ketiga, kisah tentang kegelisahan seorang ibu akan perilaku anak sulung laki-lakinya serta pengasuhan anak perempuannya dengan suami yang tak peduli dan mementingkan gender namun malah dianggap sebagai hormon dalam cerpen "Menopause".

Tiga judul itu, menyuarakan beberapa kehidupan wanita terkhusus di Korea. Namun bagi saya sebagai muslim tentu ada banyak yang tidak saya setujui sebab berbeda nilai/prinsip. Selebihnya 4 cerita yang tersisa bagi saya agak absurd dan kurang saya pahami. Terutama cerpen berjudul "Semua berada di tempatnya" dan "Orang asing". Meski sudah membaca epilog yang menerangkan masing-masing cerpen, tetap saya tak memahami konteks dan isu yang ingin disampaikan kecuali tokoh utama dan pekerjaannya antimainstream untuk wanita.
 
Cocok dibaca bagi yang suka isu feminisme, patriarki, dan potret wanita di korea selatan.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #dearhyunnam #chonamjoo #metamorfillah #fiksi 
#jagoankomplek_oktober

25 October, 2025

[Review buku] Silent parade




Judul: Silent parade (parade senyap)
Penulis: Keigo Higashino
Penerbit: GPU
Dimensi: 512 hal, cetakan kedua Oktober 2025
ISBN: 9786020684949

Penemuan tulang Namiki Saori yang menghilang 3 tahun lalu di puing rumah yang terbakar di Shizuoka membuat Hasunuma menjadi tersangka utama. Namun kurangnya bukti dan saksi membuat ia lolos begitu saja. Dan itu bukan kasus pertamanya, melainkan kedua setelah 20 tahun berlalu. Selain dibebaskan, Hasunuma bahkan mendapat uang kompensasi atas celah hukum yang tidak memadai. Banyak yang menginginkan ia mati, terutama keluarga korban. Tak lama, Hasunuma ditemukan tewas saat parade Kikuno. Detektif Kusanagi segera menelusuri alibi para pihak yang memiliki motif: keluarga Namiki, Takagaki (pacar Saori), dan keluarga Niikura (pelatih musik Saori). Namun semuanya memiliki alibi. Saat mengobrol dengan Yukawa terkait kasus ini, sebuah hipotesis muncul dan meruntuhkan alibi mereka. Siapakah pelaku pembunuhan Hasunuma? Bagaimana caranya? Apa motifnya?

Wah, seri detektif Galileo (Yukawa) sepertinya akan menjadi karya penulis yang paling saya suka. Persis seperti Hercule Poirotnya Agatha Christie. Sebab di kedua seri (Mr. X dan buku ini) saya terkejut mendapati lapisan plot twist dan kemiripan pelaku yang berkorban demi orang yang dicintai. Selesai membaca buku ini pun, saya masih terbawa alur seperti menyayangkan sikap Rumi, kesal pada kelicikan Hasunuma,  takjub pada kesetiakawanan orang desa, dan hal yang sering luput dari kasus pembunuhan: profiling korban (situasi, psikologi, perubahan sikap).
 
Cocok dibaca bagi yang suka misteri, pembunuhan, tokoh detektif Kusanagi dan Yukawa sang Galileo.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #silentparade #keigohigashino #metamorfillah #fiksi 
#jagoankomplek_oktober

22 October, 2025

[Review buku] Platina data




Judul: Platina data
Penulis: Keigo Higashino
Penerbit: GPU
Dimensi: 480 hal, cetakan kedua Agustus 2025
ISBN: 9786020683799

Saat sistem profiling berbasis DNA diterapkan dalam menangkap penjahat, pekerjaan detektif polisi menjadi lebih mudah. Meski begitu, Asama skeptis dengan kesempurnaan dan etika terhadap data rakyat. Apa yang ia khawatirkan menjelma dalam sebuah kasus pembunuhan dan pemerkosaan berantai yang dilakukan oleh NF13 (Not Found). Kecanggihan teknologi yang diharapkan meredam kejahatan sebab kemudahan menemukan pelaku, ternyata tidak setransparan itu. Hal itu pula yang menyebabkan Tateshina bersaudara dibunuh oleh NF13, terkait platina data yang melindungi elite negara. Sementara itu, Kagura yang dijebak berusaha memecahkan misteri dengan tantangan kepribadian gandanya yang tidak dapat ia percayai. Semua jawaban terletak pada lukisan dan alam bawah sadarnya.

Karya penulis kali ini memang mudah menebak pelakunya serta plot twistnya pun sederhana. Meski begitu, penulis selalu berhasil memukau saya dengan idenya akan paradoks sebuah dunia yang bersih dari kejahatan namun menelanjangi semua orang dengan data pribadi mereka. Ditambah isu kepribadian ganda Kagura dan pemicunya juga menarik. Sepanjang kisah, akan banyak pencarian ke dalam diri Kagura dan memahami psikologis manusia.
 
Cocok dibaca bagi yang suka thriller, misteri, teknologi DNA dan kepribadian ganda.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #platinadata #keigohigashino #metamorfillah #fiksi 
#jagoankomplek_oktober

21 October, 2025

[Review buku] Tulislah! (berita, feature, fiksi)



Judul: Tulislah! Mengembangkan proses kreatif menulis: berita, feature, fiksi
Penulis: Pepih Nugraha
Penerbit: Elex Media Komputindo
Dimensi: 25 bab epub, cetakan kedua September 2022, edisi digital RBK
ISBN: 9786230032196

Berdasarkan pengalaman 26 tahun bekerja di Harian Kompas sebagai pustakawan, litbang, dan wartawan, penulis memberikan banyak sekali wawasan serta tips menulis yang aplikatif. Beberapa yang saya tandai, pertama adalah "Menulis itu membaca. Semakin banyak membaca, semakin banyak ide yang bisa ditulis. (Bab 1)" didasari pengalaman sebagai pustakawan. Lalu konsep free writing dengan konsistensi menulis tiap hari di satu waktu, misal 10 menit tanpa distraksi, dan jari tidak berhenti, tulis apa saja yang nyangkut di kepala tanpa editing.

Setelahnya ada bab khusus menulis berita dan feature, namun saya tidak terlalu tertarik sebab memang bukan minat saya. Tapi setelahnya ada tips menarik selanjutnya seperti menggali ide dengan menggunakan "what if?", menghindari writing block dengan associative word (asosiasikan 1 kata dengan kata lain, contoh: bulan-malam-gelap-sepi-hampa, lalu rangkai kalimat dari kata² tsb), dan membaca nuansa kata di tesaurus/kamus tiap hari cukup 1 lema dengan antonimnnya.

Jujur, ada beberapa yang saya terapkan dulu seperti free writing dan nuansa kata, namun saat ini sudah jarang saya lakukan dan konsekuensinya memang diksi saya saat menulis jadi berkurang. Hal ini pun dikemukakan penulis sebagai  "penyakit" menulis berupa kebahagiaan, kemapanan, dan kekayaan. Kasus saya mirip dengan kasus teman penulis yang kehilangan gairah ketika memiliki anak. Bukan sebab distraksi dan manajemen waktu kurang baik, tapi akibat bahagia membersamai mereka dan seringnya hanya ingin menikmati tanpa menuliskan. Jadi teringat kalimat "Jika kausakiti penyair, akan lahir ribuan syair." Dulu pun pernah ada di fase itu. Saat penulis memiliki banyak keresahan hati, justru karyanya makin banyak haha!
 
Cocok dibaca bagi yang suka dunia kepenulisan terutama berita, feature, dan fiksi.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #tulislah #pepihnugraha #metamorfillah #nonfiksi 
#jagoankomplek_oktober
#owobmembaca2025 #owobreader

19 October, 2025

[Review buku] Rumah kayu itu



Judul: Rumah kayu itu
Penulis: Marliana Kuswanti
Penerbit: Bhuana Sastra
Dimensi: 260 hal, cetakan pertama 2019, edisi digital Ipusnas
ISBN: -

Stephanie Hopkins ditemukan tak bernyawa akibat tikaman di suatu pagi di rumahnya sendiri. Polisi berusaha mengejar pelaku pembunuhan, tapi seharusnya mereka tahu riwayat tentang rumah kayu itu dan sumpah yang terucap. Tentang pemilik sebelumnya dari beragam kisah yang dituturkan, seperti Nyonya Adam Walker yang suka berpesta, Lucia Norman dengan kekuatan khusus dan keranjang serbetnya, serta Elizabeth Drough penulis dan pencerita dongeng yang tak diketahui asal usulnya. Meski cerita itu seperti legenda, tapi saat disatukan ada kebenaran berulang yang menjadi kisah sebenarnya.

Menarik sekali! Gaya bertutur penulis yang merupakan orang Indonesia, tapi rasanya seperti terjemahan dongeng klasik. Tampak awal seperti sebuah cerpen atau cerita lepas yang tidak saling berkaitan. Stephanie tumbuh besar dengan 3 kisah takhayul yang didapat tentang rumah kayu tak berpenghuni di samping rumahnya. Kisah itu menjelaskan versi berbeda dari tiap pemilik. Paling menakjubkan tentu saja bagian Elizabeth Drough, yang menuturkan kisah yang kelak menjadi kenyataan.

Plot twistnya, pengantar di awal ternyata menjadi epilog kisah ini. Serta tetap menyisakan plot twist, siapakah sebenarnya penghuni rumah kayu itu? Perpaduan 3 kisah sebelumnya yang membuat pembaca bebas berinterpretasi. Meski covernya imut, kisah di dalamnya memuat thriller dan horor.

Cocok dibaca bagi yang suka thriller, horor, dan nuansa dongeng klasik terjemahan.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #rumahkayuitu #marlianakuswanti #metamorfillah #fiksi 
#jagoankomplek_oktober
#owobmembaca2025 #owobreader

[Review buku] Yang bertahan dan binasa perlahan



Judul: Yang bertahan dan binasa perlahan
Penulis: Okky Madasari
Penerbit: GPU
Dimensi: 196 hal, cetakan pertama 2017, edisi digital Ipusnas
ISBN: 9786020617442

Kisah-kisah perjuangan manusia dalam bertahan atau binasa perlahan dalam 19 cerpen. Isu yang melatarbelakanginya pun beragam dan relevan hingga saat ini. Seperti dalam cerpen "Akad" yang membahas cekikan KPR demi keinginan memiliki rumah yang harus dibayar dalam tenor 20 tahun bekerja bagai kuda. Seakan sindiran kita yang tak paham prioritas dan memilih menyakiti diri sendiri. Juga hidup yang mengalir begitu saja tanpa dijalani dengan kesadaran, dikisahkan dari sudut pandang istri dalam "Bahagia bersyarat".

Di antara 19 cerpen ada 3 yang menarik bagi saya. Pertama "Yang bertahan dan binasa perlahan" berkisah tentang perjuangan keluarga transmigran saat program itu digulirkan. Dulu, saat pelajaran IPS saya merasa program itu keren, sebab meratakan jumlah penduduk. Tapi setelah memahami bagaimana perbedaan alam dan manusia, saya jadi berempati pada tokoh di cerpen itu. Lalu kedua, cerpen "Janin" yang sangat saya suka penggambarannya. Meski pada akhirnya ia binasa perlahan setelah bertahan hingga hari lahirnya. Terakhir, cerpen "Perempuan pertama" yang mengisahkan Hawa dari sudut pandang berbeda dan analogi iblis bagi laki-laki yang menyiksa dan mengurung wanita. Hanya di cerpen ini pula saya agak ngeri, sebab interpretasi itu agak berbahaya jika dibaca yang belum kuat pemikirannya.

Selebihnya ada isu perang antar agama di Ambon, jihad lelaki yang mengebom dirinya dan dinamai pengantin, serta kebejatan moral pengajar sebab keterasingan dari status PNS yang digelarnya. Gaya bahasanya mudah dan alurnya enak, hingga tak terasa kita tiba di ending tiap cerpen. Semuanya berkesan, meski tidak semuanya berplot twist. Covernya menarik, seperti lapisan kulit, kisah manusia jg berlapis².

Cocok dibaca bagi yang suka cerpen dengan tema kritik sosial ala okky.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #yangbertahandanbinasaperlahan #okkymadasari #metamorfillah #fiksi 
#bestreviewer_komplek 

17 October, 2025

[Review buku] Tahun spageti



Judul: Tahun Spageti
Penulis: Haruki Murakami, dkk
Penerbit: Basabasi
Dimensi: 312 hal, cetakan pertama November 2017
ISBN: 9786026651525

Berkisah tentang Jepang di rentang 1930-1971 yang mulai mengalami westernisasi. Banyak pemikiran seperti agama, serta budaya yang mulai bergeser. Dalam 14 cerpen, masing-masing penulis menjelaskan bagaimana keadaan Jepang saat itu. Dengan gaya tulisan berbeda, ada yang dipenuhi sindiran seperti dalam "Bus mogok", atau kesan magis surealis seperti di cerpen "Tato", pamungkasnya di akhir yakni cerpen "Tahun Spageti" yang menceritakan rakyat Jepang banyak menderita kesepian dan rasa teralienasi dalam perubahan yang ada.

Tidak hanya Haruki Murakami, ada pula beberapa penulis terkenal seperti Osamu Dazai dan Yasunari Kawabata. Namun saya akui, cerpen yang ada di buku ini tergolong "berat" dan berpace lamban. Sehingga tidak mudah memahami makna idiom atau kritik sosial yang hendak disampaikan bila tidak memahami kultur Jepang itu sendiri. Bila tidak dipaksakan, rasanya hampir jadi buku dnf (do not finish) saya.

Cocok dibaca bagi yang suka cerpen sastra dengan penulis Jepang yang agak 'berat'.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #jagoankomplek_oktober #tahunspageti #harukimurakami #metamorfillah #fiksi #owobmembaca2025 #owobreader

16 October, 2025

[Review buku] 5 tahun pertama pernikahan




Judul: 5 tahun pertama pernikahan
Penulis: @canunkamil & @fufuelmart
Penerbit: Mizan
Dimensi: 252 hal, cetakan pertama Agustus 2017
ISBN: 9786024181598

Secara garis besar buku ini adalah kontemplasi perjalanan pernikahan pasangan penulis di 5 tahun pertama, dibalut ragam konsultasi yang dialami klien serta ilmu yang digunakan selama menjadi konselor pernikahan. Dibagi menjadi 5 bab besar tentang tahapan pernikahan berupa: Euforia, pain, struggle, survive, dan bless. Bab tertebal dan menjadi inti buku ini adalah bab struggle, di mana konflik mulai banyak dan bagaimana cara mengatasinya.

Ada beberapa tulisan yang dipisah antara suami dengan istri, ada pula yang digabung. Memang terasa perbedaannya, ketika istri yang menulis panjang dan banyak, sementara suami sedikit tapi bernas. Dominasi memang banyakan tulisan istri daripada suami. Sehingga ada beberapa yang rasanya pengulangan, hanya beda judul atau konteks sedikit.

Cocok dibaca bagi yang sedang mempersiapkan pernikahan, usia pernikahan < 5 tahun, dan pasangan yang ingin bertumbuh dalam pernikahannya.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #bookstagram #oneweekonebook #resensibuku #reviewbuku #bacabuku 
#kubusetengahtujuh #komunitasbukuseru #jagoankomplek_oktober #5tahunpertamapernikahan #canunkamil #fufuelmart #metamorfillah #nonfiksi

Text Widget