Pages

04 May, 2024

[Review buku] Creepy case club - Kasus kutukan congklak

Judul: Creepy Case Club - Kasus kutukan congklak
Penulis: Rizal Iwan
Penerbit: Kiddo
Dimensi: viii+206 hlm, 13x19.5 cm, cetakan kedua Januari 2024 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786024811846

Semenjak memainkan congklak di Museum Nusantara, Jani tertimpa sial tak habis-habis. Hingga ia mencatat ragam kejadian aneh yang dialaminya. Ia pun meminta bantuan pada Namira dan Vedi untuk mencaritahu apakah ini ulah hantu atau sejenisnya. Vedi yang logis pun mencaritahu info detail congklak yang tak biasa itu. Hingga ia menemukan data dan menelusurinya bersama yang lain.

Ternyata itu bukan congklak biasa. Ada legenda kutukan congklak Astapura yang membawa mereka berbincang dengan Pak Mamat asal Belgia. Terkuaklah kisah kerajaan Astapura yang hilang tak bersisa dan kisah menyedihkan tentang kedua pangeran kembar. Ditambah penglihatan Parva saat video call, semakin menguatkan kisah kutukan. Namun, satu hal yang mereka yakini tentang hantu: bahwa jika hantu muncul, tandanya ada hal yang ingin dikomunikasikan dan itulah yang mereka cari tahu.

Seri ketiga CCC ini saya apresiasi sempurna sebab amat menarik penelusurannya. Membuat saya jadi tertarik dengan sejarah kerajaan yang hilang di dunia, hingga tak sempat diabadikan di negaranya sendiri. Lalu mengajak belajar membaca aksara Jawa hanacaraka, dan tentunya isu permainan tradisional yang makin tergeser dunia digital. Hingga diibaratkan di bab pertama, anak² yang asyik memegang gawai ibarat zombie.

Alurnya terasa smooth dan paling saya sukai legenda kedua pangeran. Menyedihkan tapi membuat merinding juga. Analisis 3 sahabat juga keren dalam mempelajari psikologi pangeran dan tukang tenung yang dasarnya baik. Hiburan banget sih, baca series CCC ini.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #creepycaseclub #kasuskutukancongklak #rizaliwan #fiksi #metamorfillah

03 May, 2024

[Review buku] Creepy case club - Kasus si anak indigo


Judul: Creepy Case Club - Kasus si anak indigo
Penulis: Rizal Iwan
Penerbit: Kiddo
Dimensi: vi+185 hlm, 13x19 cm, cetakan kedua Januari 2024 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786024810085

Ada anak baru di sekolah Namira, Jani, dan Vedi. Namanya Parva. Sedari awal ia masuk, gelagatnya begitu aneh untuk anak seusianya. Hingga suatu kejadian di kelas membuat 3 sahabat itu menyadari bahwa teman baru mereka merupakan anak indigo. Parva bisa melihat hal-hal yang kasat mata. Namun ada 1 kasus yang menyangkut pribadi Parva, yakni terkait hantu Mamanya.

Berbekal pengalaman hantu Soleram (buku 1), 3 sahabat mencoba membantu Parva. Mereka pun mengalami kejadian mistis. Namira melihat sosok mirip Bunda di halaman belakang rumahnya malam-malam. Vedi melihat tabletnya bergerak mencari informasi sendiri tentang anak indigo yang depresi hingga bunuh diri. Jani melihat tulisan HL... P... di kaca saat ia membasuh muka menjelang tidur. Saat mereka bertemu dan menyatukan kejadian yang dialami, mereka menyadari bahwa itu semua adalah petunjuk!

Ini seri kedua CCC dan saya masih menikmatinya, meski ini bacaan untuk anak usia 8-12 tahun. Menarik meski agak menyeramkan. Gaya tulisannya seru. Saya pun baru tahu asal muasal sebutan anak indigo yang ternyata dilihat dari warna auranya.

Hanya saja saya apresiasi tidak sempurna sebab tidak setuju dengan konsep hantunya sih hehe. Asyik buat hiburan saja.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #creepycaseclub #kasussianakindigo #rizaliwan #fiksi #metamorfillah

01 May, 2024

[Review buku] Unspoken words


Judul: Unspoken words
Penulis: Alicia Lidwina
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 312 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2018 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020379173

Bila kamu diberi kesempatan bertemu dengan seseorang yang sangat ingin kamu temui namun telah tiada di alam mimpi, apa yang akan kamu katakan?

Bunda yang sudah meninggal 7 tahun lalu, tiba-tiba hadir dalam mimpi Kemuning. Berturut-turut dan begitu jelas hingga saat bangun dari tidurnya Kemuning merasa begitu nyata. Apa yang ingin disampaikan Bunda? Mengapa baru sekarang? Apa yang harus Kemuning lakukan? Ia menceritakan hal itu pada Samudra, suaminya, yang sabar dan menemaninya melakukan banyak hal yang tak biasa akibat mimpi-mimpi itu.

Dengan alur maju mundur, gaya penulis mengupas tiap fase hidup Kemuning dan Bunda sedari TK hingga dewasa. Diiringi kutipan percakapan yang menyertainya di beberapa bab. Novel dengan konflik sederhana tentang perjuangan ibu single parent membesarkan anaknya dan merenggangnya hubungan ibu dan anak saat remaja. Dua orang yang dulu begitu dekat, bahkan satu tarikan nafas, kini berjarak bagai bumi dan langit. Tinggal bersama, namun tidak hidup bersama. Komunikasi yang mendingin.

Ini novel ketiga karya penulis yang saya baca dan membuat saya kaget ternyata bisa juga penulis bercerita dengan latar Indonesia. Namun memang tidak semenarik saat mendeskripsikan Jepang. Alurnya pun terasa begitu lambat dan kurang tajam konflik batin yang saya rasakan. 

Meski begitu, buku ini membuat saya berefleksi tentang hubungan dengan ibu dan bagaimana peran ibu di saat saya menjalaninya sekarang. Berharap anak² saya kelak bisa tetap dekat, sebagaimana saya memaksakan dekat secara hati dan jarak pada ibu saya saat ini.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #unspokenwords #alicialidwina #fiksi #metamorfillah

28 April, 2024

[Review buku] Penaka


Judul: Penaka
Penulis: Altami N. D. 
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 216 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2022 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020664118

Bagaimana bila kamu diberikan kesempatan melihat dari banyak sudut pandang sebelum memutuskan sesuatu?

Itulah yang terjadi pada Sofia saat dirinya memutuskan bercerai dari Laksana. Kesal melihat suaminya kecanduan game online dan jarang membantunya mengasuh Raisa dan pekerjaan domestik, merasa berjuang sendiri dalam pernikahan dan mengalami kemunduran dibanding teman, saudara, dan kenalan lainnya membuat Sofia tak tahan lagi.

Namun, hal tak terduga terjadi kemudian. Esok harinya Sofia berubah menjadi botol minum suaminya! Ia mengikuti kegiatan suaminya berangkat hingga pulang ngantor. Didapatinya banyak kesulitan pekerjaan yang tak disampaikan suaminya. Ia pikir ini hanya mimpi dan esok akan kembali ke tubuhnya semula. Tapi ternyata tidak. Ia mengalami perubahan menjadi kucing, burung, Jena, Josie, dan lainnya. Ia bisa melihat dampak keputusannya untuk bercerai bagi anaknya kelak di masa remaja, hingga masa tuanya. Ia juga menemukan bahwa rumah tangga influencer yang tampak sempurna ternyata menyimpan banyak kekurangan.

Sepanjang cerita, twist juga hadir sebab suaminya pun berubah menjadi beberapa benda, hewan, dan orang. Kesulitan berkomunikasi saat wujud keduanya berbeda membuat mereka menyadari betapa banyak waktu tak dimanfaatkan dengan baik.

Novel ini saya dapatkan dari rekomendasi di internet. Tidak saya sangka ceritanya seru dan berbau fantasi tapi isunya relate banget dengan kehidupan pernikahan dan parenting. Saya membayangkan novel ini dijadikan film pasti seru. Judul penaka sendiri membuat saya mencari tahu apa artinya di KBBI. Ternyata penaka artinya seolah-olah atau seperti. Recommended untuk dibaca bagi yang baru punya anak atau pernikahannya masih 5 tahun pertama.

Nyatanya tidak. Setelah itu aku hamil dan melahirkan Raisa. Ka­mi tidak pernah membahas soal toko kue lagi. Jangankan mengurus toko kue, mengurus diri sendiri aja aku pontang-panting. Impianku pun terlupakan, berdebu entah di mana. Aku tahu ini pilihanku dan kon­sekuensinya. Tapi, nyatanya ini bukan hal yang mudah aku lalui se­orang diri. Saat rencana-rencana tinggal wacana, ternyata rela tidak se­mudah yang diucapkan. (H. 20)

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #penaka #altami #fiksi #metamorfillah #rumahtangga

26 April, 2024

[Review buku] Polaris musim dingin


Judul: Polaris di musim dingin
Penulis: Alicia Lidwina
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi: 416 hlm, 20 cm, cetakan pertama 2020 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020635231

Setelah 8 tahun menghilang, Akari menerima 5 surat dari Sensei disertai tiket-tiket Shinkansen atas namanya menuju Kagoshima (selatan Jepang). Upaya mengetahui jawaban atas segala pertanyaan yang ada di benaknya membuat Akari memutuskan untuk melakukan perjalanan sesuai tiket tersebut. Ditemani Kyouhei, perjalanan dari Otaru (Utara Jepang) itu membuka banyak kenangan lama mereka bersama dengan Sensei. Sekaligus mengingatkan lagi persahabatan Akari, Kyouhei, Ryuji, dan Misaki. Bagaimana pertemuan mereka, yang kebanyakan sedang di titik terendah hidup, menerima uluran tangan Sensei yang menenangkan, hingga menemukan mimpi yang menjadi alasan mereka melanjutkan hidup.

Ini adalah karya keempat penulis, namun buku kedua yang saya baca setelah novel berjudul 3. Masih dengan suasana Jepang yang detail, membuat kita menyangka ini adalah karya asli penulis Jepang, padahal asli Indonesia. Ditambah perjalanan dengan kereta di musim dingin, makin menguatkan rasa sendu yang mewarnai sebagian besar cerita. Namun rasa hangat akan persahabatan dan kekeluargaan terasa dengan baik. Hingga kehilangan akan polaris musim dingin mereka pun menyesakkan saya sebagai pembaca.

Dengan alur maju mundur ditambah deskripsi gestur Akari dan Kyouhei membuat romantis, manis, getir. Untungnya happy ending. Makanya saya berikan apresiasi sempurna. Sebab buku ini memang asyik untuk memaknai perjalanan, menemukan diri sendiri, dan pulang pada hati yang membuat kita nyaman. Sekali membaca, rasanya tak ingin berhenti sebelum tamat. Tidak seperti buku sebelumnya yang berisi banyak kekelaman, di sini ada senyum dan harapan juga. Membuat saya ingin membaca karya penulis selanjutnya.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #polarismusimdingin #alicialidwina #fiksi #metamorfillah #youngadult

25 April, 2024

[Review buku] Loversation

Judul: Loversation
Penulis: Valerie Patkar
Penerbit: Bhuana Sastra
Dimensi: 457 hlm, cetakan pertama 2023 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786230413131

Berkisah tentang Dirga & Theala, dari series 5 sekawan (Glendy, Dirga, Ardan, Dion, & Trian). Dirga yg tampan, bersinar, supel, mudah disukai & gonta-ganti pacar. Theala yg pendiam, tangguh, & senang menyendiri. Bila tak mengenal mereka, terlalu sulit melihat persamaannya. Padahal keduanya menyimpan luka pada sebuah sosok: ayah. Dirga yg mencoba bunuh diri sebab selalu merasa gagal bagi ayahnya, mendapatkan luka fisik & batin akibat kekerasan sang ayah hingga trauma pada payung. Sementara Theala, trauma akan pernikahan & tidak bisa membangun hubungan sebab kecewa pada ayahnya yg berselingkuh & meninggalkan keluarga saat dia masih kecil.

Mereka bertemu tanpa sengaja di rooftop kampus. Berbagi luka & cerita dengan cara tak biasa. Rentang waktu 9 tahun (2013-2022) tidak melunturkan rasa, malah semakin menegaskan bahwa keduanya saling butuh. Orang baik & kriteria impian seperti Pradhika & Kinan pun tak mampu melengkapi mereka.

Isu suicide pada laki-laki salah satu hal yg diangkat di buku ini, juga peran ayah dalam pengasuhan. Ada yg memilih berdamai seperti Rama & Kinan, tapi ada yg mendendam bahkan hingga kematian menjemput sang ayah, ia menjadi yg paling kehilangan.

Secara ending kisah mereka, saya sudah tahu sebab dispill di buku Game Over (kisah Glendy-Jeara) yg menyatakan Dirga masih saja sendiri ketika Dion-Milly menikah & anak Glendy sudah berusia 3 tahun. Namun, mendalami karakter Dirga-Theala di buku ini membuat saya lebih memahami betapa trauma masa kecil yg belum selesai bisa berdampak besar bagi masa depan seseorang. Meski endingnya ngambang, tapi memang cocok dengan keduanya. Walau sebagai pembaca pasti berharapnya happy ending lah yaa.

Suka dengan kekuatan konflik batin yg dideskripsikan sangat baik oleh penulis. Meski terasa lama, panjang & seakan berulang kembali polanya, namun begitulah proses berdamai & move on dari hal pahit dalam hidup. Konsekuensinya pun logis. Meski bikin gemas sama kedua tokoh utama.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #loversation #valeriepatkar #fiksi #metamorfillah

19 April, 2024

[Review buku] Kasus nyanyian berhantu


Judul: Creepy Case Club: Kasus nyanyian berhantu
Penulis: Rizal Iwan
Penerbit: Kiddo
Dimensi: v+169 hlm, cetakan ketiga November 2023 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786024810061

Pernahkah kalian mencari tahu kisah nyata di balik lagu anak-anak?

Banyak lagu nursery rhyme yang nadanya riang ternyata menyimpan rahasia kelam dan berdarah. Sama seperti lagu Soleram dalam kisah ini. Awalnya Namira tidak percaya bahwa lagu Soleram jika dinyanyikan sendiri bisa memanggil hantu. Namun, ia tertantang oleh ucapan Dhana dan penasaran akan yang namanya hantu.

Sejak ia melakukannya, ada banyak hal aneh yang menimpanya. Buku catatannya robek di beberapa tempat dan tersusun beberapa kata darinya. Lalu suka ada genangan air dan bayangan hitam menyerupai anak perempuan. Bersama Jani dan Vedi, kawan barunya di Jakarta, ia berusaha memecahkan teka-teki yang ingin disampaikan hantu Soleram. Hingga perasaan marah kepada Bapak sebab pindah ke Jakarta serta rasa kesepiannya hilang. Ia malah menemukan beragam fakta menarik mengenai sekolah barunya.

Buku ini memang diperuntukkan bagi anak-anak berusia 8 tahun ke atas. Namun, bagi saya yang dewasa cukup seru juga. Gaya bahasa penulis sederhana dan menarik. Ditambah info-info mengenai aneka lagu anak membuat saya terkejut juga. Meski di bagian berhantunya tetap kurang bisa saya terima. Sebab terlalu banyak 'kebetulan' dan mudah sekali dipecahkan. Tapi untuk anak-anak pasti seru sih.

Endingnya mengingatkan saya pada sebuah film horor, tapi lupa apa judulnya. Dan bikin nagih sih, pengin baca buku lanjutannya lagi. Memantik kenangan masa kecil seperti saat baca petualangan lima sekawan atau goosebump.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #kasusnyanyianberhantu #rizaliwan #fiksi #metamorfillah #creepycaseclub

18 April, 2024

[Review buku] Lukacita


Judul: Lukacita
Penulis: Valerie Patkar
Penerbit: Bhuana Sastra 
Dimensi: 448 hlm, cetakan pertama 2022 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786230406935

Bagaimana bila mimpi yang kauperjuangkan seumur hidupmu malah membuatmu tersakiti?

Mengangkat tema mimpi dan luka, novel ini mengisahkan Javier seorang pendiri perusahaan kreatif bernama Pengantara dengan kelemahan akibat kecelakaannya: buta warna. Hingga ia harus merelakan perusahaan impiannya itu diakuisisi oleh keluarganya, Nota Group. Juga Utara, atlet catur yang bertahan 14 tahun dengan disleksianya, namun memilih undur diri sebab intrik tak jujur yang dilakukan orangtuanya dan rasa bersalah akibat kematian temannya.

Mereka bertemu di Pengantara, tempat di mana setiap orang punya masa lalu, terbuang memiliki mimpi dan harapan akan masa depan. Ada Bang Jul yang difitnah korupsi, Lando yang dipenjara karena mukul, Aslan mantan pemakai narkoba yang hampir OD, dan Rumi yang normal tapi loyal sama Pengantara.

Dengan sudut pandang Javier dan Tara terlukiskan bagaimana cara menghadapi trauma mereka, lapis demi lapis masa lalu dan kekhawatiran menghadapi masa depan. Hingga keduanya berdamai, menyelesaikan diri sendiri, dan berani membangun hubungan. Meski kelak akan menyakiti, tapi mereka tahu akan menyerah atau bertahan. Bahwa semua adalah tanggung jawab masing-masing mewujudkan kebahagiaan.

Manis. Ditambah foto hitam putih dan sedikit quote di pergantian bab. Seakan menegaskan dunia hitam putihnya Javier. Namun, di tengah hingga ke ending, rasanya seperti menggantung. Perubahan sikap Javier dan Tara membuat konflik kurang menarik. Juga tentang Enzo dan keluarga Javier, buat saya kurang dapat feelnya. 

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #lukacita #valeriepatkar #fiksi #metamorfillah

17 April, 2024

[Review buku] The Ink Black Heart


Judul: The Ink Black Heart
Penulis: Robert Galbraith
Penerbit: Gramedia pustaka utama 
Dimensi: 1072 hlm, 23 cm, cetakan pertama 2023 (edisi gramedia digital)
ISBN: 9786020671741

Ini rekor #buku tertebal yang saya baca secara digital. Mencoba di platform berbayar gramedia digital, dengan paket premium fiksi senilai 55 ribu. Kasus keenam biro #detektif Strike-Elacot.

Diawali kedatangan Edie Ledwell, creator animasi The Ink Black Heart (TIBH) menemui Robin untuk meminta penyelidikan siapakah Anomie (akun anonim pembuat game TIBH yang berawal dari fandom). Sebab 4 tahun ia dirundung secara daring dan ada banyak informasi pribadi yang diketahui Anomie. Namun keterbatasan personil dan bukan bidang biro dalam hal teknologi, maka kasus itu ditolak.

Tak lama, dikabarkan Edie mati karena ditikam sementara ko-kreator TIBH lainnya, Josh, kritis. Ancaman Anomie kian nyata. #Game bukan lagi sekadar permainan, melainkan puncak kekuasaan #Anomie dan fandomnya. Siapa yang tidak setuju, akan disingkirkan.

Dengan banyak isu seperti politik, perundungan daring, jejak digital, pedofilia, LGBT, kekerasan, disabilitas, hingga layer per layer akun di daring, #novel setebal ini tidak membosankan. Saya menikmati #membaca percakapan ala chat di game jalur moderator dan japri. Menebak siapa tiap individu di baliknya. Apa motif dari tiap tindakan? Serunya mengupas jejak digital hingga bisa menelusuri siapa di baliknya dalam kehidupan nyata. Kayak terlibat mengamati gitu.

Bahkan plot twist dan endingnya tidak tertebak bagi saya. Ditambah hubungan Strike dan Robin yang menggemaskan dengan maju mundur, denial, dan akhirnya gantung lagi.

Hanya saja, endingnya terasa antiklimaks dan balik ke konflik batin Strike. Saya membayangkan buku ketujuhnya kelak akankah jauh lebih tebal dan detail lagi? Agak bosan dengan perkembangan hubungan Strike-Robin. 

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #theinkblackheart #robertgalbraith #fiksi #metamorfillah #cormoranstrike 

09 April, 2024

[Review buku] Medium rare mom


Judul: Medium Rare Mom
Penulis: Mel Bakara
Penerbit: Elex Media Komputindo
Dimensi: 314 hlm, cetakan pertama 2021 (edisi digital di ipusnas)
ISBN: 9786230029271

Ibu dari seseorang.
Seperti ibu biasa lainnya hanya lebih menarik.

Ya seperti itulah kisah ibu yang dituangkan dalam buku ini. Dari awal pernikahannya, kepayahan hamil, kegagalan performa di kantor semenjak jadi ibu yang berujung resign, lalu kesulitan mencari pengasuh, idealisme mimpi yang kandas sebab ditipu, hingga kepayahan hamil kedua, berujung konflik dengan suami yang rasanya tak pernah mengerti diri, diakhiri dengan kembali pada Tuhan dan berdamai. Memaafkan.

Bedanya, cara menyajikan dengan khas orang seberang dan kelakuan absurd suami istri ini yang menarik. Hampir di banyak hal, saya agree terus. Ternyata mau ekonomi bawah, menengah, atas, permasalahan tiap emak mirip. Kalau hatinya rungsing, ya rungsinglah hidup satu rumah. That's why kalau mau surga dunia, ya bikin bidadarinya betah dulu di rumah hehe.

Sayangnya, saya cukup terganggu dengan alur berpikir penulis. Awalnya bagi saya kurang smooth untuk pengenalan tokoh. Fokus banget sama suaminya. Sampai kadang saya lupa ini bahas siapa sih? Nama tokoh utama sama anaknya gak membekas. Lalu terkait masa lalu suaminya juga, terasa kurang penting untuk diceritakan. Seperti untuk menambah tebal halaman saja. Konfliknya juga kurang detail menggambarkan gejolak batinnya hingga responnya begitu. Ya, sebab akibatnya masih kurang pas. Itulah mengapa saya beri rating tak sempurna.

Namun, tetap saja buku ini menghibur. Apalagi buat pembaca emak rumah tangguh yang seringkali bete dengan kelakuan ajaib penghuni rumah atau punya mimpi belum tercapai. Semua tergambarkan dengan lucu dan seakan mewakili. Bikin ketawa-ketawa sih gaya bahasanya.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta Morfillah

#1hari1tulisan #resensibuku #reviewbuku #bacabuku #mediumraremom #melbakara #fiksi #metamorfillah

Text Widget